Your Title

Senin, 28 Maret 2011

Jalan Maut di desa Bangun I Kecamatan Parbuluan

Parbuluan, 29 Maret 2011.


Pemandangan menarik tampak terlihat di jalan Sidikalang-Dolok Sanggul Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Tepat di tengah jalan negara, terdapat lubang yang sangat besar berdiameter lebih kurang 2,5 meter dengan kedalaman lebih kurang 2meter. Awalnya lubang maut tersebut berukuran kecil, namun kian hari kian besar. Diduga kuat penyebabnya adalah  kurang baiknya drainase di sekitar jalan.

foto Januari 2011
Menurut masyarakat setempat, sudah banyak pengendara khususnya roda dua yang menjadi korban dari jalan maut tersebut. Memang hingga kini belum ada korban jiwa, akan tetapi kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat jalan ini adalah jalan negara yang menghubungkan Kabupaten Dairi dengan Kabupaten Humbahas dan Samosir dan juga merupakan akses utama pengangkutan komoditas pertanian dari Kecamatan Parbuluan.

Kini, jalan maut dimaksud sudah dipasangi garis polisi guna menghindari korban lebih lanjut. Masyarakat setempat sangat mengharapkan agar Instansi terkait alebih memprioritaskan perbaikan jalan dimaksud.


(Koko Mulyanto Angkat, SAP)

Kamis, 24 Maret 2011

Cerita Orang Parbuluan

Orang Dairi, pasti tahu tempat ini. Bukan Sibuluan, apalagi Sibuhuan, ya. Konon, di zaman para leluhur, di daerah ini banyak BULU, alias bamboo. Jadi makna parbuluan, berarti “tempat bambu”. Karena itu di kampung ini doeloe sudah sangat akrab dengan TUBIS. Sekarang, sudah menjadi nama satu Kecamatan, yang “berayah” kota di SIGALINGGING. Seingat saya dulu, masa kanak-kanak, daerah PARBULUAN, dibagi dengan Parbuluan 1-6. Saya lahir (1960) di Parbuluan 6 tepatnya PARIKKI dan dibesarkan di Parbuluan 2 lebih populer dengan nama SIMALLOPUK (sejak usia 2-17 tahun).

Musrenbang Kabupaten Dairi 2011

  • Musrenbang Kabupaten Dairi 2011

Senin, 28 Maret 2011

Jalan Maut di desa Bangun I Kecamatan Parbuluan

Parbuluan, 29 Maret 2011.


Pemandangan menarik tampak terlihat di jalan Sidikalang-Dolok Sanggul Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Tepat di tengah jalan negara, terdapat lubang yang sangat besar berdiameter lebih kurang 2,5 meter dengan kedalaman lebih kurang 2meter. Awalnya lubang maut tersebut berukuran kecil, namun kian hari kian besar. Diduga kuat penyebabnya adalah  kurang baiknya drainase di sekitar jalan.

foto Januari 2011
Menurut masyarakat setempat, sudah banyak pengendara khususnya roda dua yang menjadi korban dari jalan maut tersebut. Memang hingga kini belum ada korban jiwa, akan tetapi kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat jalan ini adalah jalan negara yang menghubungkan Kabupaten Dairi dengan Kabupaten Humbahas dan Samosir dan juga merupakan akses utama pengangkutan komoditas pertanian dari Kecamatan Parbuluan.

Kini, jalan maut dimaksud sudah dipasangi garis polisi guna menghindari korban lebih lanjut. Masyarakat setempat sangat mengharapkan agar Instansi terkait alebih memprioritaskan perbaikan jalan dimaksud.


(Koko Mulyanto Angkat, SAP)

Kamis, 24 Maret 2011

Cerita Orang Parbuluan

Orang Dairi, pasti tahu tempat ini. Bukan Sibuluan, apalagi Sibuhuan, ya. Konon, di zaman para leluhur, di daerah ini banyak BULU, alias bamboo. Jadi makna parbuluan, berarti “tempat bambu”. Karena itu di kampung ini doeloe sudah sangat akrab dengan TUBIS. Sekarang, sudah menjadi nama satu Kecamatan, yang “berayah” kota di SIGALINGGING. Seingat saya dulu, masa kanak-kanak, daerah PARBULUAN, dibagi dengan Parbuluan 1-6. Saya lahir (1960) di Parbuluan 6 tepatnya PARIKKI dan dibesarkan di Parbuluan 2 lebih populer dengan nama SIMALLOPUK (sejak usia 2-17 tahun).

Musrenbang Kabupaten Dairi 2011

  • Musrenbang Kabupaten Dairi 2011